Jasa SEO Murah

0 comments
Diseoin.com, Menawarkan Jasa SEO Murah / Optimasi web dan Solusi Internet Marketing. Tim kami berdedikasi dalam Jasa SEO dan memastikan untuk masuk Top 10 peringkat mesin pencari di Google, Yahoo dan MSN.

Adalah fakta bahwa Google merupakan situs yang paling banyak digunakan oleh orang seantero jagad. Berdasarkan peringkat Alexarank Google masih lebih sering diakses ketimbang Facebook!

SEO Google

Adalah fakta bahwa semakin tinggi peringkat sebuah situs, semakin tinggi pula result kunjungan oleh para pengguna Google. Bisa dibayangkan bagaimana nasibnya situs jualan Anda jika berada di halaman 2, 3 dan seterusnya!

Jasa SEO

Jika Anda memiliki situs web yang miskin pengunjung terlebih karena tidak berada di “posisi terhormat” di Google, hari ini Anda telah memasuki situs yang tepat! Mulai-lah memperkenalkan website anda kepada dunia!
 

Kami adalah team yang full time bekerja untuk Anda! Kecepatan dan best result adalah target kami. Membuat klien kami puas adalah fondasi utama bisnis jasa kami. Bahkan kami berhak untuk tidak menerima uang sepeserpun jika situs Anda tidak masuk dalam 5 besar hasil pencarian google untuk keywords yang anda tentukan!

SEO kami berdasar pada standarisasi SEO Google. Kami memastikan untuk memberikan Jasa SEO sesuai dengan update terbaru Google Panda dan Penguin sehingga klien kami akan mendapatkan hasil terbaik dalam hal peringkat dan keyword ditargetkan. Selain itu diseoin.com termasuk salah satu Jasa Seo Murah Bergaransi di Indonesia yang sudah berpengalaman
Read More..

Kurang Vitamin D Malah Bikin Panjang Umur?

0 comments
Jakarta, Kekurangan vitamin D identik dengan gangguan kesehatan seperti gigi mudah rusak, otot kejang dan pertumbuhan tulang yang tidak normal. Namun sebuah studi baru mengungkapkan fakta yang mengejutkan: kondisi ini menyebabkan seseorang bisa berumur panjang. "Kami menemukan bahwa riwayat panjang umur yang dimiliki sebuah keluarga dikaitkan dengan rendahnya kadar vitamin D dan rendahnya frekuensi variasi alel di dalam gen CYP2R1 yang ada kaitannya dengan tingginya kadar vitamin D seseorang," ungkap peneliti Dr. Diana van Heemst dari Department of Gerontology and Geriatrics, Leiden University Medical Center, Leiden, Belanda. Temuan ini diperoleh setelah peneliti mengamati data 380 keluarga yang setidaknya memiliki dua saudara berusia 90 tahun ke atas (89 tahun ke atas untuk pria dan 91 tahun ke atas untuk wanita). Studi itu melibatkan saudara, keturunan (anak) dan pasangan anak dengan total partisipan berjumlah 1.038 anggota keluarga nanogenarian (orang-orang berusia 90 tahun ke atas) dan 461 partisipan sehat. Keturunan nonagenarian dilibatkan karena peneliti kesulitan merekrut partisipan dengan kelompok usia yang sama dan masih sehat. Sedangkan pasangan keturunan nanogenarian diikutsertakan karena peneliti menganggap mereka rata-rata memiliki usia dan faktor lingkungan yang sama, terutama yang bisa mempengaruhi kadar vitamin D-nya. Kemudian peneliti beberapa faktor yang mempengaruhi kadar vitamin D partisipan, mulai dari kadar 25-hidroksivitamin D [25(OH)D] atau calcidiol (salah satu bentuk vitamin D yang paling banyak tersedia di dalam tubuh manusia), penggunaan tanning bed, usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI), konsumsi suplemen vitamin dan fungsi ginjal. Tak hanya itu, peneliti mengamati pengaruh variasi genetik dari 3 gen yang berkaitan dengan tinggi rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh. "Hasilnya, kami menemukan bahwa keturunan nonagenarian yang setidaknya memiliki satu saudara yang juga nonagenarian dilaporkan memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah ketimbang partisipan yang sehat, terlepas dari sejumlah faktor lain dan ada tidaknya SNP (single nucleotide polymorphisms) yang juga mempengaruhi tinggi rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh partisipan," ungkap peneliti. "Keturunan nonagenarian itu juga diketahui memiliki frekuensi varian genetik di dalam gen CYP2R1-nya yang lebih rendah. Varian genetik dari gen inilah yang memberikan kecenderungan pada seseorang agar memiliki kadar vitamin D yang tinggi di dalam tubuhnya," lanjutnya seperti dilansir dari sciencedaily, Rabu (7/11/2012). Temuan ini pun semakin mendukung kaitan antara rendahnya kadar vitamin D dan riwayat panjang umur sebuah keluarga, terutama dengan ditemukannya fakta bahwa keturunan nonagenarian mungkin memiliki lebih banyak protein yang diduga dapat menekan proses penuaan ketimbang partisipan yang sehat. Kendati begitu, peneliti studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal CMAJ (Canadian Medical Association Journal) ini mengaku masih memerlukan studi lanjutan untuk memastikan temuan ini.
Read More..